Minggu, 20 April 2014

Me(mories) a novel by Nay Sharaya

Me(mories) a novel by Nay Sharaya


"Pernah suatu saat aku mencoba membayangkan masa depanku. Kau tahu? Membayangkan masa depanku tanpa ada kau di dalamnya, rasanya sangat aneh"

Kau hanya perlu melakukan satu hal, Ries.
Cukup merindukanku sekali saja, karena dengan begitu aku akan punya alasan untuk datang dan mencintaimu sebanyak yang aku mau.

Hoaahhhhhh, Novel kedua Naya sudah beredar di toko buku. Btw saya mau minta maaf Nay, baru sempat buat resensi tulisanmu. Eh, saya sudah beli dua loh novel (Me)mories ini. Satunya sudah di jual sama siswa ku. Hehe2014x. Ok mari kita dengarkan apa komentar chikoster yang super imut ini buat novel kedua mu ini Nay.

Pertama secara keseluruhan novel (Me)mories ini jauh lebih baik dari pada yang pertama. Dari segi judul, sampul (yang meski tampak cewek banget), alur cerita, dan kejutan-kejutannya jauh lebih baik dari pada forgotten. Yup, Adegan-adegan seperti tabrakan atau sesuatu yang terlalu klise sudah berkurang drastis. Jadinya novel ini terasa lebih nyata dan gak maksa. Terus, di novel sebelumnya saya pernah bilangkan banyak karakter menarik tapi gak terlalu penting, nah di novel ini karakter-seperti itu sudah tidak ada lagi tapi anehnya saya kok kangen sama karakter-karakter seperti itu yah? (Memang saya plin plan, maklum saya kan masih berumur 14 tahun)

Dan seperti novel sebelumnya Kamu berhasil membangun karakter masing-masing tokoh secara baik, jelas, dan unik. Saya sangat suka caramu membangun setiap karakter di novel ini, Keren deh pokoknya. Kemudian mengenai twistnya saya sangat suka, soalnya untuk novel ini jauh lebih bagus dari pada novel sebelumnya. Jika pada novel forgotten saya sudah bisa menebak dengan mudah alurnya, maka di novel ini sedikit lebih sulit di tebak sehingga membuatku lebih betah membacanya.

Untuk setting latar maaf sekali Nay, menurutku masih kurang kuat. Hanya di awal saat kebakaran itu yang setting latarnya benar-benar kuat. Sisanya masih lemah. Padahal saya termasuk tipe pembaca yang saat membaca novel membayangkan sampai sedetail-detailnya. Hehe2014x. Menurutku di novel ini kembali terlalu menekankan percakapan dari pada setteng latar. Saran saya sebaiknya di novel berikutnya di buat lebih seimbang yah!

Kritik saya berikutnya adalah novel ini terlalu korea. yup, terlalu korea! Saya ulang sekali lagi biar efek dramatisnya dapat terlalu korea. Saya sih yang tahu seperti apa hubunganmu dengan drama korea sudah mengerti kenapa bisa seperti itu. Tapi tetap saja Wow terlalu korea. Haha2014x. bahkan di ending, tokoh utamanya di buat pindah ke korea. Dan tadaaaa, saya bisa merasakan passion mu menulis di ending. Setting tempat yang tadinya seolah terabaikan sekarang benar-benar terasa nyata. Ketahuan banget deh Naya impiannya ke korea.

Btw, itu kekayaannya bapaknya mories lebih banyak dari ARB kayaknya. haha2014x. oh iya ini juga salah satu ornamen koreanya. Terlalu mengkotak-kotakkan si kaya dan si miskin. Saya mungkin penganut sesuatu yang diluar kotak, yang gak banget bagi saya adalah preman yang stylenya selalu saja sama gak di film atau di novel pasti berbaju hitam. Gak bisakah preman dibuat berbaju pink? haha2014x. Yah sudah dulu deh, entar kalo ada yang teringat kembali saya tambahkan soalnya ini di buatnya 2 minggu sejak saya pertama kali baca. Hehe2014x.

Terus berkarya yah Nay, saya akan selalu menjadi fans mu. Hehe2014x.

1 komentar: