Minggu, 17 Agustus 2014

Kenapa Kalian Masih Betah Menjadi Haters? (Sebuah Kekesalan Yang Dapat Menjadi Inspirasi)

Setelah perenungan panjang saya akhirnya menemukan sebuah pola sebagai berikut :
Cewek suka lagu anak band = wajar
Cewek suka penyanyi solo pria = wajar
Cewek suka penyanyi solo wanita = wajar
Cewek suka girlband = wajar
Cewek suka boyband = wajar

Nah coba perhatikan pola buat cowok,
Cowok suka lagu anak band = Sangat wajar
Cowok suka penyanyi solo pria = masih wajar
Cowok suka penyanyi solo cewek = wajar
Cowok suka girlband = ehm, mulai tidak wajar
Cowok suka boyband = SANGAT TIDAK WAJAR

Kira-kira seperti itulah pola yang kita temukan di masyarakat Indonesia pada umumnya. Mungkin sudah saatnya kita menggalakkan emansipasi pria. Haha2014x. Eh, tapi serius nih, gara-gara pola yang di atas itu tuh saya sering sekali mendapat komentar pedas saat saya mendeklarasikan diri sebagai fans JKT48. Padahalkan mereka bukan girlband, mereka itu idol grup. Bagaimana jika seandainya aku fans Super Junior yah? pasti banyak sekali komentar miring yang muncul. #Alhamdulillahakumasihsukawanita.

Sejujurnya aku tidak punya kuasa membuat mereka ikutan suka sama apa yang aku suka. Eh tapi seenggaknya jangan skeptis dong atau malah jadi hater. Aku ngomong sedikit saja mengenai JKT48, langsung disamber bacot jadinya aku cuma bisa diam. Haha2014x.

Mungkin penjelasan berikut bisa sedikit membuka pikiran kalian yang masih skeptis sama 48 Family ini. Sekali lagi saya katakan mereka bukan Girlband yah, mereka itu Idol Grup. Terus apa bedanya? merekakan juga menjual nyanyian sambil menari-menari sama kan kayak girlband?
Iya, jualan utama mereka memang nyanyian dan tarian, perbedaan mendasar JKT48 dan girlband itu terletak pada prosesnya. Girlband memulai debut mereka setelah latihan yang mantap, bahkan  saya dengar SNSD di latih dan dipermak tubuh dan wajahnya selama 6 tahun sebelum memulai debut mereka di atas panggung. Jadi wajarlah kalau mereka langsung memuakau penonton diatas panggung ketika pertama kali muncul. JKT48 dan idolgrup 48 lainnya tidak seperti itu. Mereka langsung memulai debut di atas panggung beberapa saat setelah lolos audisi. Jadi fans bisa melihat perkembangan member dan memberi mereka dukungan selama proses metamorfosis mereka.  Uniknya adalah kita bisa merasakan bagaimana mereka berusaha dan belajar. Bagaimana style mereka yang norak perlahan berubah menjadi bak supermodel, bagaimana make up mereka yang menor dan kampungan menjadi lebih natural, bagaimana mereka menangis ketika melakukan kesalahan. Mereka meminta maaf kepada fansnya. Bahkan generasi satu yang sekarang sebagian besar ada di tim J merasakan bagaimana pahitnya perform di parkiran, membagikan brosur di jalan, tak ada yang meneriakkan encore, dll.


Saya pernah ingat sahabat saya Rini memperlihatkan foto diatas, dimana salah satu member JKT48 salah memegang microfon. Jadi tangan yang memegang mic di pakai buat menari sedangkan tangan kosongnya di dekatkan ke mulut seolah micnya ada disitu. Waktu itu saya tidak bisa berkata-kata dan hanya ikut tertawa. Pada saat itu saya belum terlalu mengerti konsep idol grup ini. Ternyata kesalahan seperti itu sangat wajar, apalagi itu adalah foto traine generasi 2 sebelum terbentuk tim KIII. Jadi kira-kira itu adalah foto awal debut mereka.

Hal lain yang membuat saya suka sama JKT48 ini adalah bagaimana para fansnya di ajarkan untuk menghargai hak cipta. Kalian tahu sendirikan, kita masyarakat Indonesia banyak sekali pemuda bermental gratisan alias maunya cuma mendownload atau mem-bluetooth lagu. Termasuk Saya sendiri sebenarnya. Sekarang coba cek handphone/smartphone kalian masing-masing berapa banyak lagu yang kalian beli secara resmi?  adakah diantara kalian yang download secara resmi di Itunes?, Syukur-syukur jika masih ada diantara kalian yang beli album original artis favoritnya lalu mengcopy filenya ke handphone macam saya (sok membela diri) Haha2014x. Tapi seriusan saya membeli CD single Flying Get asli JKT48 di alfamart seharga Rp.35.000,-. Apakah kalian tahu bahwa member JKT48 secara bergiliran turun ke halaman-halaman stasiun radio, alfamart, lawson, ke parkiran-parkiran mall, ke taman dan tempat-tempat umum, rela berpanas-panasan demi menjual CD asli mereka?



Masih adakah artis saat ini yang memiliki antrian sebanyak ini untuk membeli CD oringinal mereka saat mengeluarkan sebuah single

Coba pikir mengapa band sekelas Sheila on 7, Padi, Jikustik, Gigi, Ada band, dan band-band keren lainnya perlahan-lahan mulai gulung tikar? Itu karena pengeluaran atau biaya produksi mereka tidak sebanding dengan penghasilan yang mereka dapatkan. Saya ingat masa SMP saya punya hampir semua kaset tape asli dari Sheila on 7 dan Jikustik, bukan hanya itu saya juga punya kaset tape penyanyi lain macam Audy. Tapi semua berubah ketika era digital dan pembajakan di mana-mana. Kita bisa dengan mudah mendapatkan CD MP3 bajakan seharga Rp.5000,- perak dengan ratusan lagu di dalamnya. Hal inilah yang membuat band-band tersebut belakangan lesu berkarya. (Padahal saya kangen berat dengan lagu-lagu ANTI ALAY dari Sheila on 7, Lagu romantis dari Padi dan Jikustik, dan suara serak mbak Audy). Satu-satunya penghasilan penyanyi saat ini saya rasa hanya dari panggilan manggung mengisi acara tertentu. Sangat sulit mengharapkan penghasilan dari pembelian CD mereka.

Disinilah letak keuntungan member JKT48 yang jumlahnya banyak. Mereka dengan mudah di sebar untuk direct selling istilah kasarnya buka lapak di tempat-tempat keramaian sehingga penghasilan mereka dari penjualan CD original masih bisa menutupi biaya produksi. Alhamdulillah saya perhatikan fans JKT48 selalu ramai ketika mereka membuka lapak. Bahkan kapten Kinal sengaja terbang ke Makassar beberapa bulan lalu untuk mendongkrak penjualan CD single mereka. Lalu menutupi hari-hari dimana tidak ada panggilan mangung, JKT48 punya teater sendiri di mana setiap hari mereka perform membawakan 16 lagu, dan sekali lagi mereka bisa mengatasi masalah sepinya panggilan job. Saya rasa untuk saat ini hanya JKT48 saja yang punya masa depan panjang jika di bandingkan dengan artis-artis karbitan lainnya.

Hal-hal lain mengapa saya suka JKT48 adalah banyaknya aturan keren misalnya :
Sekolah harus tetap nomer satu
Tidak boleh merokok
Tidak boleh ke diskotik
Tidak boleh minum alkohol
dll.
Di saat artis lain terasa penuh ke glamoran, JKT48 tampak bagai sosok remaja biasa.

Ada lagi nih yang bikin saya makin jatuh cinta, mereka tidak hanya mengembangkan bakat menyanyi dan menari, tapi juga sebagian member menemukan dan mengembangkan bakatnya sebagai MC, Model, seni peran, penyiar radio, bahkan ada yang mengembangkan bakat sebagai komedian, penggambar manga/anime, bahasa jepang, alat musik, dan memasak. Haha2014x.

Sekian cerita panjang lebar dari saya, semoga kalian berhenti skeptis atau bahkan kalau bisa berhenti menjadi haters.