Jumat, 17 Mei 2013

Forgotten

Forgotten. Waktu kan berlalu, tetapi tidak cintaku...
a novel by Nay Sharaya



Tidak tau harus berkata apa buat tulisan tangan dari salah satu sahabat...(terdiam beberapa saat, memikirkan lanjutannya) alih-alih saya mengatakan terbaik saya ganti dengan sahabat terhebat di dunia ini. Satu yang pasti novel ini cukup membuatku terdiam untuk beberapa saat setelah selesai membacanya. Terdiam dengan getaran hebat mengisi rongga dadaku.

Oke, saatnya mereview novelmu Nay, Here we go...
Teriakan, itulah ekspresi pertamaku setelah terdiam beberapa saat setelah menyelesaikan melahap novel ini. Puas? Pasti! Perasaan yang ingin disampaikan penulis melalui tokoh-tokohnya berhasil menggerayangi pikiran pembaca tanpa disadari. Pengkarakteran tiap tokoh terbangun dengan jelas. Kita dengan mudah memahami dan membedakan sifat dan karakter masing-masing tokoh. Hanya saja menurut saya ada beberapa tokoh yang sangat menarik tapi tidak terlalu penting. Terutama karakter Raya, dari awal karakter ini menarik perhatianku, karakternya sangat kuat tapi meskipun sebenarnya dia tidak di masukkan dalam cerita juga tidak jadi masalah. Entah mengapa karakter ini mengingatkanku pada seseorang yang juga gemar sama detektif Conan. Hehe2013x. Masih lanjut masalah penggambaran tokoh, Saya memberikan penghargaan paling tinggi buat penulis yang berhasil menghadirkan pikiran Andya yang bingung, kacau, dan galau. Saya rasa tidak mudah membangun dan menyampaikan perasaan dari tokoh yang mengalami kekacauan pikiran seperti Andya. Lanjut ke karakter Kaisar, awalnya kupikir karakter ini hanya bakalan menjadi karakter cowok baik yang pada akhirnya tidak bakalan mendapat apa-apa di ujung cerita. Ternyata tidak, jadi selamat kepada Naya Anda telah berhasil menipu saya dan keluar dari novel-novel sejenis yang sudah terlalu mainstream. Hal ini tidak lepas dari bagaimana kesuksesan sang penulis menghadirkan sosok Rheo yang seolah-olah diawal cerita bakalan berakhir dengan Andya. So, sekali lagi selamat atas Twist yang mengejutkan tapi baru disadari belakangan!

Sejujurnya diawal-awal saya lumayan bosan membaca novel ini, mungkin sekitar sepertiga bagian awal dari novel terasa agak flat. Novel ini emosinya baru saya rasakan ketika Kai menolak pemintaan Andya untuk diajari Fisika tapi sore harinya dia malah datang ke rumah Andya. Di sinilah awal saya mulai masuk kedalam novel, bukan hanya masuk tapi terjebak dalam ceritanya.

Lanjut ke masalah penggambaran setting dan suasana. Kalau masalah ini, saya rasa masih banyak yang perlu di perbaiki. Mungkin karena saya berusaha membandingkan dengan beberapa novel luar yang settingnya sangat kuat, sebagai referensi saya berusaha membandingkan dengan trilogy The Hunger Games. Setting cerita untuk Hunger Games terasa begitu nyata bahkan mungkin lebih kuat dari setting Hogwartsnya tante JK. Rowling. Hehe2013x. Beberapa catatan saya untuk novel mu Nay, Settingnya mungkin bisa di perkuat untuk Ruang PSC, Suasana camping, dan Rumah Andya.

Masalah alur cerita, kecuali bagian siapa yang bakal dipilih Andya, semuanya bisa saya tebak dengan sempurna setelah membaca tiga bab pertama. Entah alurnya memang gampang tertebak atau saya yang terlalu jenius seperti Kai. Saya dengan mudah menebak siapa Andya sebenarnya setelah membaca tiga bab awal dari novel ini. Haha2013x. So, bagian ini tidak terlalu menjadi Twist buat saya. Catatan saya yang lain mengenai novel ini adalah, beberapa adagen yang terlalu klise, sejujurnya adegan kebetulan, tabrakan, bertubrukan sesama tokoh, serangan jantung, dan berandalannya lagi-lagi terlalu mainstream.

Untuk masalah sampulnya, beberapa orang yang saya tanyakan katanya cukup menarik tapi bukan yang langsung membuat pengunjung gramed memperhatikannya. Kecuali ketika orang itu membaca frase yang ada di belakangnya. itu sangat manis.

Saya rasa cukup review dari saya, maaf kalo bikin nggak enak tapi itulah yang terjujur yang bisa saya katakan. secara keseluruhan novel ini saya beri nilai 7.7, Terus berkarya Nay, suatu hari kamu akan menjadi penulis besar, dan kalo Tuhan menujukkan jalan suatu saat saya akan mengejarmu. Saya masih berusaha memiliki disiplin menulis sepertimu, draf tulisanku tak pernah mencapai ending, kadang hanya sampai setengah, saya memulai lagi cerita yang lain. ada tips buat aku?