Ada yang benci ulang tahunnya?
Rasanya Tidak ada! Bahkan ketika kita dikerjai habis-habisan oleh teman dan sahabat-sahabat, kita tidak bisa marah akan hal itu. Pernah waktu SMA temanku yang biasa di panggil Fan-ze berulang tahun. Sebagai ungkapan rasa syukurnya Dia mengajak kami makan-makan di rumahnya. Yang namanya makanan gratis, siapa sih yang mampu menolak? Berbondong-bondonglah kami satu kelas mendatangi rumahnya. Berbagai makanan lezat pun dihidangkan oleh sang pemilik hajatan. Semuanya kami santap dengan lahap bahkan kalau bisa kami jilati piringnya satu-satu.
Rasanya Tidak ada! Bahkan ketika kita dikerjai habis-habisan oleh teman dan sahabat-sahabat, kita tidak bisa marah akan hal itu. Pernah waktu SMA temanku yang biasa di panggil Fan-ze berulang tahun. Sebagai ungkapan rasa syukurnya Dia mengajak kami makan-makan di rumahnya. Yang namanya makanan gratis, siapa sih yang mampu menolak? Berbondong-bondonglah kami satu kelas mendatangi rumahnya. Berbagai makanan lezat pun dihidangkan oleh sang pemilik hajatan. Semuanya kami santap dengan lahap bahkan kalau bisa kami jilati piringnya satu-satu.
Karena hampir semua makanan yang dihidangkan adalah makanan berlemak, maka rasanya kurang jika tidak ada pencuci mulutnya. Terjadilah protes besar-besaran kepada Fan-ze meminta menu desert. Dasar siswa tak mau rugi, pintar banget ngelesnya. Namanya juga anak SMA yang lagi dalam masa pertumbuhan apa saja yang di berikan pasti dilahap habis. Maka Fan-ze menjanjikan akan memenuhi hasrat perut kami dengan kelapa muda segar.
Sayangnya Fan-ze punya syarat, kami yang harus membelah dan menggerus kelapanya. "Tenang saja Fan, Ada Muis kok yang siap menggigit sabut kelapanya" Canda Baso, Si besar Muis hanya tersenyum kecut mendengar bercandaan Baso yang sama sekali tidak lucu. Akhirnya diputuskanlah bahwa para lelaki jantan dengan otot besar penghuni kelaslah yang bertugas membela kelapa muda tersebut. Maka terpilihlah Ilham dan Hamka sebagai orang yang membelah kelapa muda. Yah saya juga lelaki jantan tapi sayangnya saya tanpa otot. jadi, saya, Baso, Ikbal dan beberapa manusia dari spesies yang sama diminta untuk menunggu hasil saja. Alhamdulillah.
Ada lagi jenis manusia lain yang tidak di percaya membelah kelapa yakni manusia penuh lemak seperti Rezka dan Muiz. Bukan karena tenaga mereka tidak cukup untuk membelah kelapa, tapi para penghuni kelas sepakat bahwa mereka mampu menghabiskan kelapa beserta sabutnya jika mereka yang bertugas membelah kelapa muda segar tersebut. Karena kebetulan rumah Fan-ze adalah model rumah panggung, maka kami yang tidak bertugas diminta untuk menunggu saja di atas rumah. Yah, kami sih senang-senang saja, meski sebenarnya kami tahu rencana jahat mereka berdua yakni menikmati lebih awal kelapa mudanya dari pada kami. Setelah cukup lama menunggu akhirnya Ilham mengantar hasil kerjanya keatas, lumayan juga, sebaskom besar kelapa muda segar yang sudah di keruk tampak sangat menggiurkan.
Setelah di guyur dengan serutan Es, sirop, dan susu. Para siswa yang sudah dari tadi tidak sabar ini langsung berebutan menghabiskan menu desert lezat tersebut. Tak ada yang aneh hingga tegukan terakhir, rasanya sama dengan kelapa muda lain. Hanya saja Ilham dan Hamka dari tadi tampak berusaha menahan tawa.
"Kok ada pasirnya?!, teriak Baso yang baru sadar setelah menghabiskan tiga gelas jumbo es kelapa muda. Ilham dan Hamka sudah tak mampu lagi menahan tawa. Mereka berdua sampai guling-guling dilantai.
"Ada apa sebenarnya?" Tanyaku bloon sambil tetap menghabiskan segelas es kelapa muda. Kali ini Ilham dan Hamka tak hanya guling-guling tapi sudah menunjukkan tanda-tanda ketidakwarasan.
"Sebenarnya...." Mereka berdua kembali tertawa hingga mengguncangkan seluruh rumah.
"Sebenarnya ada apa?" Aku mulai curiga ada sesuatu yang mereka sembunyikan.
"Sebenarnya tadi di kelapa itu..." Ilham tak mampu menyelesaikan kalimatnya. Sekarang semua sudah berhenti memasukkan kelapa kedalam mulutnya kecuali Reska dan Muiz.
"Tadi kami lengah menjaga kelapa yang sudah di keruk itu dan seekor ayam dengan kaki penuh tanah sempat nongkrong dengan indahnya di atas kelapa muda tersebut" Hamka yang melanjutkan kalimat Ilham
"Jadi dari tadi kami makan kelapa yang sudah di kais-kais oleh ayam?" Tanyaku, mendadak mual.
"Maaf, terlalu sayang kalau kelapa mudanya harus di buang" Ilham memberi alasan tanpa muka bersalah, malah mereka masih tertawa terbahak-bahak. Mendadak semua yang memakan kelapa muda tersebut menjadi mual. kecuali dua orang yakni Reska dan Muiz.
"Ada apa menatap kami seperti itu? tanya Rezka saat semua mata tertuju padanya.
Hening......!!!!
Ada lagi nih kisah lain yang masih berhubungan dengan ulang tahun. Entah kenapa ulang tahun yang ke 17 setiap orang selalu menjadi ulang tahun paling istimewanya. Padahal kalau mau di bilang itu batas dewasa dan remaja sepertinya kurang akurat. Ada yang punya pendapat kenapa bisa seperti itu?
Layaknya remaja lain yang merasakan jatuh cinta. Saya tentu saja tak mau melewatkan hari ulang tahun ke 17 orang yang saya taksir berlalu tanpa kesan. Sayapun mulai sibuk melakukan riset di majalah-majalah remaja tentang bagaimana merayakan ulang tahun orang yang dicintai. Dari sekian banyak info yang kuperoleh, saya menarik kesimpulan bahwa isi dari semua majalah-majalah itu hampir sama. Rata-rata menyarankan hal-hal klasik seperti kue, coklat, bunga, boneka, dan sejenisnya. Bukankah yang klasik memang selalu lebih ampuh?
Maka saya pun melirik isi kantongku. Sebagai informasi tambahan bahwa jatah uang jajanku sebulan pada saat itu hanya Rp.50.000,- sebagai perbandingan, harga sepiring nasi kuning Rp.1500,- yah cukuplah sebenarnya memenuhi makan sehari-hari disekolah. Maka saya pun mengecek harga kue di pasaran ternyata harganya lumayan mahal. Rp.35.000,- untuk ukuran sedang. berdasarkan analisisku berarti aku harus berhemat habis-habisan kalau mau memberinya kue kejutan. Setelah kupikir-pikir, yah sudahlah demi orang tercinta tak ada salahnya. Cintakan butuh pengorbanan?, hitung-hitung ini pengorbananku buat dia.
Hari-H pun telah tiba, semua berjalan sesuai rencana. Hanya beberapa teman sekelas yang kupercaya saja yang tahu rencana kue kejutanku. Kue ulang tahun juga sudah di pesan dan sekarang tersimpan rapi di kantin sekolah. Rencana kue kejutan ini sebenarnya hampir tebongkar gara-gara ibu kantin keceplosan.
"Eh, kuemu tadi di gerayangi semut!" Dengan suara lantang ibu kantin teriak begitu melihatku pada saat jam istirahat. Untunglah tidak banyak yang menyimak sehingga masih bisa ditutupi. Padahal si Dia juga sedang ada dikantin, sedang asik-nya melahap semangkuk mie instan.
"Eh, bu jangan keras-keras nanti dia mendengarnya" Sambil berbisik dan menunjuk siswa paling manis dan menarik menurut versiku tersebut.
"Ok, tadi semutnya sudah ku berantas" ibu kantin berbisik balik padaku sambil mengacungkan jempolnya. ya ampun semut-semut mohon berkompromilah sedikit denganku. Untuk hari ini saja aku minta pengertian kalian. Nanti aku ganti dengan setoples gula yang lezat deh.. Dia orang spesialku, jangan sampai kuenya rusak gara-gara kalian, bisa rusak juga cintaku, eh... maaf rencanaku.
Rasanya menunggu bel pulang hari itu adalah bel pulang paling lama yang pernah aku tunggu. Jadi rencananya begini: Karena tak banyak yang tahu tentang kue kejutan ini maka diharapkan hari itu berjalan seperti biasanya. Beberapa teman juga akan mengucapkan selamat ulang tahun hari itu selama jam istirahat, sehingga seolah-olah tak ada rencana lain. Saat pulang nanti beberapa teman yang sudah kutunjuk akan membantuku memperlambat si Dia pulang dengan meminta bantuannya membersihkan kelas atau semacamnya, sehingga aku punya kesempatan berlari ke kantin mengambil kue dan masuk dengan kue ditangan sekaligus akan menyatakan perasaanku padanya, karena selama ini dia tidak tahu kalau aku diam-diam telah lama menjadi sahabat yang menyukainya.
Hanya ada satu masalah ketika bel berbunyi. Keberanianku seolah lenyap menguap bersamaan hilangnya bunyi bel tersebut. Aduh, Gawat!!! Seharusnya aku memikirkan rencana B dari awal. Aku mulai panik, Sebelumnya kupikir akan mudah saja mengungkapkan perasaan cinta, ternyata rasanya perut seperti terpilin, terikat, dan isinya dikuras sehingga semua ingin keluar pada saat yang sama. Keringat dingin mulai bercucuran. Tangan tak berhenti gemetar. Dada berdebar keras. Akh, malaikat penolong datanglah.
"Kamu kenapa mat?" tanya Ikbal, si ketua kelas kami.
Oh mungkinkah Ikbal akan jadi dewa penolongku?. "Bal, tolong aku, kamu saja yang ambil kuenya di kantin"
"Tapi kesempatan ini hanya datang kali ini loh mat" wajah Ikbal tampak prihatin. Ah, dia ketua kelas yang baik ternyata.
"Tidak apa-apa, dan juga tidak usah bilang itu dari saya"
"Kalau kamu yakin tidak apa-apa, baiklah aku akan membantumu mengambil kue itu"
Akhirnya Ikbal datang membawa kuenya. Si Dia terkejut cendrung terharu, air matanya menetes menunjukkan betapa bahagianya dia hari itu. Semua bernyanyi selamat ulang tahun, dan larut dalam euforia kegembiraan. Entah siapa yang mulai, kue itu di toel-toel oleh tangan-tangan biadab. Krimnya di toelkan ke wajah, terjadi lah kegaduhan. Perang krim kue di mulai.
Oh tidak, potongan kue pertama yang harusnya jadi milikku sekarang lenyap. Kuenya tampak mengenaskan. Mengingatkanku akan uang jajanku yang sudah sekarat dan hal yang paling menyedihkan adalah dia tak pernah tahu aku mencintainya.
*tiga tahun kemudian (serasa kayak FTV)
To : R****
+6285*********
Met ultah R****
Aku harap semua yang kamu cita-citakan bisa terwujud
Kukirim pesan lewat sms kepadanya pada hari ulang tahunnya 3 tahun kemudian.
Makasih, boleh tanya sesuatu tidak? yang ngasih kue di ulang tahunku yang ke 17 itu siapa yah? soalnya sampai hari ini aku tidak tahu itu dari siapa.!
from: R****
+6285*********
Balasannya membuatku diam, Ternyata dia masih ingat. Oke saatnya melakukan confession
To : R*****
+6285*********
Sorry, dulu itu kekanak-kanakan. Sebenarnya itu dari aku
*tiga tahun kemudian (serasa kayak FTV)
To : R****
+6285*********
Met ultah R****
Aku harap semua yang kamu cita-citakan bisa terwujud
Kukirim pesan lewat sms kepadanya pada hari ulang tahunnya 3 tahun kemudian.
Makasih, boleh tanya sesuatu tidak? yang ngasih kue di ulang tahunku yang ke 17 itu siapa yah? soalnya sampai hari ini aku tidak tahu itu dari siapa.!
from: R****
+6285*********
Balasannya membuatku diam, Ternyata dia masih ingat. Oke saatnya melakukan confession
To : R*****
+6285*********
Sorry, dulu itu kekanak-kanakan. Sebenarnya itu dari aku
Balasannya datang beberapa menit kemudian.
Iti Aku tidak menganggapnya ke kanak-kanakan, Aku melihatnya sebagai bentuk ketulusan.
from: R****
+6285*********
*Ahk, kenapa malah jadi aku yang terharu yah?
Ini salah satu bentuk ungkapan selamat ulang tahun yang diterima Adekku. Berikut adalah Fotonya beserta kue misterius yang entah siapa yang mengirimnya. Ibuku hampir saja membuangnya karena dikiranya sampah yang tergeletak di teras rumah. Haha2012x